Saturday, 6 December 2014

pewarisan sifat

Bab 5. Pewarisan Sifat (Hereditas)


Standar Kompetensi:

Memahami kelangsungan makhluk hidup.

Kompetensi Dasar:

Mendeskripsikan konsep pewarisan sifat pada makhluk hidup.

Indikator Pembelajaran:

- Mendeskripsikan prinsip-prinsip pewarisan sifat.
- Mendeskripsikan proses pewarisan sifat.
- Menentukan hasil pewarisan persilangan dengan prinsip pewarisan sifat.
- Mendeskripsikan hasil persilangan satu sifat beda.
- Mendeskripsikan hasil persilangan dua sifat beda.

Gregor Johann Mendel
Gregor Johann Mendel
Ribuan wajah disuatu tempat keramaian sepintas terlihat sama, mereka memiliki rambut, dua telinga, satu hidung, satu mulut. Tetapi secara keseluruhan mereka tetap berbeda, bahkan jika diantara mereka ada yang berasal dari satu keluarga. Makin dekat hubungan kekerabatan, akan semakin banyak memiliki kesamaan sifat. Ciri unik yang diwariskan orang tua membuat mereka berbeda satu sama lain. Gregor Johann Mendel (Austria) adalah tokoh pertama peletak prinsip-pinsip dasar pewarisan sifat, sehingga Mendel dijuluki sebagai Bapak Genetika.

Prinsip Dasar Genetika

Genetika adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari cara pewarisan sifat pada makhluk hidup. Ciri makhluk hidup diperoleh melalui pewarisan sifat dari induknya. Materi sebagai penentu sifat pada makhluk hidup disebut gen. Gen adalah materi pembawa sifat di dalam kromosom yang menentukan sifat yang akan diwariskan kepada keturunan selanjutnya.

Setiap gen memiliki pasangan homolog yang disebut alelKromosom adalah benang-benang halus bagian dari DNA yang berisi rangkaian gen pembawa sifat yang akan diwariskan kepada keturunannya. Kromosom tubuh (Autosom) selalu berpasangan (diploid), sedangkan kromosom kelamin (gonosom) memiliki separuh kromosom sel tubuh, dan tidak perpasangan atau haploid.

Percobaan Mendel

Dalam penelitiannya, Mendel menggunakan tanaman kacang ercil atau kapri (Pisum sativum) dengan alasan:
1. Memiliki bunga sempurna sehingga dapat melakukan penyerbukan sendiri
2. Umurnya pendek sehingga cepat menghasilkan keturunan
3. Mudah dilakukan penyerbukan silang
4. Memiliki pasangan sifat yang menonjol (kontras): batang tinggi-pendek, bunga di ujung-ketiak, polong halus-keriput, warna polong hijau-kuning, warna kulit berwarna-putih, biji halus-keriput, warna biji kuning-hijau.

Persilangan Satu Sifat Beda (Monohibrid)

Genotipe adalah rangkaian gen pembawa sifat tertentu. Sedangkan fenotipe adalah sifat yang nampak. Genotipe selalu berpasangan, dilambangkan menggunakan huruf. Misal MM menentukan warna merah, maka MM merupakan simbol genotipe dan merah adalah fenotipenya.

Persilangan Monohibrid
Persilangan Monohibrid
Mendel mempersilangkan kacang ercis biji bulat dengan kacang ercis biji keriput. Setelah terbentuk biji, kacang ercis tadi dipanen menghasilkan tanaman F1 (anak) dan ternyata setelah diamati seluruh kacang ercis F1 tadi semuanya berbiji bulat. Kemudian Mendel menyilangkan sesama F1 sehingga menghasilkan F2 (keturunan kedua). Ternyata pada F2 ini ditemukan ada ercis biji bulat dan ada ercis biji keriput.
Dari persilangan monohibrid tersebut menunjukkan bahwa sifat bulat dominan terhadap keriput. Walaupun F1 membawa gen penentu keriput (b) namun fenotipe yang muncul tetap berbiji bulat. Gen keriput (b) akan tampak pada fenotipe jika bertemu sesamanya. Persilangan monohibrid menghasilkan; gen dominan bertemu sesamanya (homozigot dominan) yaitu BB berfenotipe bulat. Dominan bertemu dengan resesif (heterozigot)Bb tetap berfenotipe bulat. Sedangkan jika gen resesif bertemu sesamanya (homozigot resesif) yaitu bb akan berfenotif keriput.

Ratio F2 pada persilangan satu sifat beda (monohibrid) adalah:
- Ratio genotipe F2 adalah BB : Bb : bb = 1 : 2 : 1
- Ratio fenotipe F2 adalah Bulat : Keriput = 3 : 1

Persilangan Antara (Intermediet)

Pada kenyataannya, tidak semua sifat menutupi sifat lain. Intermediet adalah sebuat gen bertemu lawan sifatnya menghasilkan sifat baru yang merupakan perpaduan dari keduanya.
Bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) warna merah (MM) disilangkan dengan bunga pukul empat warna putih (mm) menghasilkan F1 berwarna merah muda. Diagram persilangan intermediet sama persis dengan persilangan monohibrid. Ratio F2 pada persilangan antara (intermediet) adalah:
- Ratio genotipe F2 adalah MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1
- Ratio fenotipe F2 adalah Merah : Merah Muda : putih = 1 : 2 : 1

Persilangan Dua Sifat Beda (Dihibrid)

Disilangkan jeruk bulat kulit halus dominan homozigot dengan jeruk lonjong kulit keriput diperoleh keturunan pertama jeruk bulat kulit halus. Apabila sesama keturunan pertama disilangkan, maka tentukan ratio genotipe dan fenotipe keturunan keduanya!

Untuk mengerjakan persilangan dihibrid di atas simak powerpoint di bawah ini, atau silakan di 

Unknown

About Unknown

Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.

Subscribe to this Blog via Email :